Tugas 8 “Strategi Dalam Targeting”

Desember 21, 2010 at 1:13 pm (Uncategorized)

Nama   : Bayu Riyanda

Kelas    : 3EA03

NPM     : 10208240

Strategi Dalam Targeting

Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi yang diterapkan oleh perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu melakukan anaisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.

Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu. yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. tetapi dengan skala besar saja tidaklah cukup. karena ada beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin keberhasilannya, akan tetapi ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. dan bukanlah sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik dari pada perusahaan yang besar.

sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok usaha, yaitu:

  1. market leader menguasai 40% pasar
  2. market Challenger menguasai 30% pasar
  3. market follower menguasai 20% pasar
  4. market Nicher menguasai 10% pasar

kesimpulan : bahwa setiap perusahaan dapat mengembangkan, melindungi, dan meningkatkan bagian pasar.

sumber :

Berman, Barry, & Evans, Joel, Retail Management, a Strategic Approach, MacMilan Publishing Book Co.,1986

Buku Dasar Pemasaran

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Tugas 7 ” Produk Positoning “

Desember 21, 2010 at 1:01 pm (Uncategorized)

Nama   : Bayu Riyanda

Kelas    : 3EA03

NPM     : 10208240

 

Produk Positoning

Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.

Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.

De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen. Contoh paling nyata adalah dalam industri otomotif, Yamaha melakukan de-positioning untuk produk Vega R nya dari segmen menengah ke segmen ekonomis, sebagai pesaing langsung produk murah dari china, produk supra fit dari honda dan Smash dari suzuki.

Strategi Positioning Produk

Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun strategi positioningsatu produk antara lain :

  • Positioning pada fitur spesifikasi produk
  • Positioning pada spesifikasi penggunaan produk
  • Positioning pada frekuensi penggunaan produk
  • Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing
  • Positioning melawan produk pesaing
  • Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk
  • Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur

Proses Positioning Produk

Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :

  • Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
  • Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
  • Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing
  • Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk
  • Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing
  • Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix
  • Menguji ketepatan antara
  • Daya saing produk kita dengan produk pesaing
  • Posisi produk kita dalam persaingan
  • Posisi vektor idela dalam marketing mix
  • Positioning produk

Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding perusahaan lain ?

Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.

Konsep Positioning

Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :

  • Functional positions
  • Pemecahan masalah
  • Menyediakan manfaat bagi konsumen
  • Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
  • Symbolic positions
    • Peningkatan citra diri
    • Identifikasi diri
    • Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
    • Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
    • Experiential positions
      • Mampu menstimulasi sensor motorik
      • Mampu menstimulasi sensor kognitif

 

kesimpulan : Positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.

 

sumber :

Markin, Rom, Principles Of Marketing, Prentice  Hall, Fifth edition,1991

 

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Tugas 6 ” Teori-teori kepribadian “

Desember 21, 2010 at 12:47 pm (Uncategorized)

Nama   : Bayu Riyanda

Kelas    : 3EA03

NPM     : 10208 240

teori – teori kepribadian

Kepribadian adalah salah satu hal mutlak bagi manusia untuk memancarkan eksistensinya di dunia, terutama dalam mengejawantahkan anugerah manusia sebagai makhluk sosial, baik secara internal (“sosial” untuk dirinya sendiri) maupun secaraeksternal (sosial untuk orang lain).

Masing-masing kita punya kecenderungan untuk “tertarik” pada diri sendiri, oleh sebab itu mengapa rubrik Zodiak atau Shio sering menjadi topik bagus untuk dibahas.

Banyak para teoritikus kepribadian yang memaparkan teori-teori serta pemikiran mereka yang bisa dijadikan tolak ukur atau landasan bagi kita dalam penelusuran terhadap orang dan kepribadiannya atau bahkan kepribadian kita sendiri.

Alasan lain kenapa orang mengemukakan teori tentang kepribadian adalah karena mereka menganggapnya sangat mudah dilakukan, dan setiap orang -termasuk mereka yang mengeluarkan teori- dengan sendirinya telah mengetahui apa jawabannya.

Tidak seperti matematika yang berisi presisi teoritis, atau pun berisi sistem simbol yang secanggih dan sesulit kimia atau fisika, teori kepribadian tidak demikian. tambah lagi, setiap orang punya akses langsung kepada apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakannya sendiri dan cukup banyak pengalaman tentang bagaiman pikiran dan perasaan orang lain.

Namun keakraban pengetahuan kita yang keliru inilah, dan begitu sering kita mengira telah mengetahui apa yang sebenarnya, padahal belum tentu seperti itu, akan menjebak kita dalam prasangka dan bias negatif yang kita pegang selama bertahun-tahun. dilihat dengan cara ini, maka masalah teori kepribadian bisa dikatakan sebagai persoalan yang paling sulit dan kompleks dari sekian banyak masalah yang kita hadapi.

Ada beberapa kata atau istilah yang oleh masyarakat diperlakukan sebagai sinonim kata personality, namun ketika istilah-istilah itu dipakai di dalam teori kepribadian diberi makna berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain :

1. Personality (kepribadian); penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)

2. Character (karakter); penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk)       baik secara ekspilit maupun implisit.

3. Disposition (watak); karakter yang telah dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.

4. Temperament (temperament); kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologic atau fisiologik, disposisi hereditas.

5. Traits (sifat); respons yang senada (sama) terhadap kelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.

6. Type-Attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimulasi yang lebih terbatas.

7. Habit (kebiasaan): respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.

Sampai sekarang, masih belum ada batasan formal personality yang mendapat pengakuan atau kesepakatan luas dilingkungan ahli kepribadian. Masing-masing pakar kepribadian membuat definisi sendiri-sendiri sesuai dengan paradigma yang mereka yakini dan fokus analisis dari teori yang mereka kembangkan. Berikut adalah beberapa contoh definisi kepribadian:

1. Kepribadian adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan (Hilgard & Marquis)

2. Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman (Stern)

3. Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik seorang yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya (Allport)

4. Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang (Guilford)

5. Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi (Pervin)

6. Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologic saat itu (Mandy atau Burt)

7. Kepribadian adalah suatu lembaga yang mengatur organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti terlibat dalam pengubahan kegiatan fungsional (Murray)

8. Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi (Phares)

kesimpulannya adalah kepribadian itu adalah satu hal mutlak bagi manusia untuk memancarkan eksistensinya di dunia, terutama dalam mengejawantahkan anugerah manusia sebagai makhluk sosial, baik secara internal (“sosial” untuk dirinya sendiri) maupun secaraeksternal (sosial untuk orang lain) dan mempunyai khas setiap mahluk hidup.

sumber :

http://datarental.blogspot.com/2008/04/teori-teori-dalam-psikologi-kepribadian.html

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Tugas 5 Syarat Segmentasi Pasar yang Efektif

Desember 21, 2010 at 12:29 pm (Uncategorized)

Nama   : Bayu Riyanda

Kelas    : 3EA03

NPM     : 10208240

Syarat Segmentasi Pasar yang Efektif

Harus :
1.measurable-ukuran, daya beli
2.Wajib pajak-mencapai dan layanan
3.Substansial-menguntungkan dan homogen
4.Terdiferensialkan
5.Ditindaklanjuti
Misalkan Anda adalah produk manajer dan Anda mendengarkan ide membungkus sandwich baru dan giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan yang harus diarahkan salah satu dari lima segmentasi kebutuhanUntuk menjadi maksimal berguna, segmen pasar harus menunjukkan empat karakteristik:

Terukurnya:Tingkat dimana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur.

Kekukuhan:Sejauh mana segmen yang besar dan / atau cukup menguntungkan. Sebuah segmen harus menjadi kelompok homogen terbesar yang mungkin layak akan setelah disesuaikan dengan program pemasaran.
Actionability: sejauh mana program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen. Untuk menjadi maksimal berguna, segmen pasar harus menunjukkan lima
karakteristik:
Terukur dan diperoleh: Ukuran, profil dan karakteristik lain yang terkait dari segmen harus dapat diukur dan diperoleh dalam hal data. Jika informasi tidak mungkin diperoleh, tidak ada segmentasi dapat dilakukan.
Substansial: segmen harus cukup besar akan menguntungkan. Untuk pasar konsumen, segmen kecil mungkin proporsional meningkatkan produk biaya dan karenanya harga terlalu tinggi.
Diakses: segmen harus dapat diakses melalui jaringan yang ada orang-orang dengan harga terjangkau.
Terdiferensialkan: Segmen harus berbeda dari satu sama lain dan mungkin memerlukan 4P yang berbeda dan program.
Ditindaklanjuti: Segmen mana perusahaan ingin mengejar harus ditindaklanjuti dalam arti bahwa harus ada keuangan yang memadai, personil, dan kemampuan untuk membawa mereka semua


Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaanpasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasarsasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Kesimpulannya adalah mampu melihat perbedaan – perbedaan karakter maupun perilaku pasar yang ada. Perilaku pasar pada kenyataannya lebih bersifat hetorogen. Keragaman perilaku pasar akan memerlukan barang – barang dan usaha – usaha memperoleh barang yang juga beragam.

Sumber :

http://ishalmorons.blogspot.com/2010/11/syarat-segmentasi-pasar-yang-efektif.html

Aaker, David , Marketing research, John Wiley & Sons, Inc, 1986

Cateora, Philip R., International Marketing, Irwin, 1987

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar